Jumat, 03 Maret 2017

Menghindari Landasan Teori dan Plagiasi dari tindakan Plagiasi

Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: METODE PENELITIAN BISNIS
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
UPPBJ : PANGKALPINANG

FORUM 4, MINGGU 5

MENURUT SAUDARA SEMUA, LANDASAN TEORI DAN LITERATUR SEPERTI APA YANG BISA TERHINDAR DARI PLAGIASI?
JAWABAN:
Untuk menyusun karya ilmiah agar terhindar dari kegiatan plagiasi, khusunya plagiasi terhadap landasan teori dan literarur, kita harus mengetahui definisi dari landasan teori, literarur, dan plagiat itu sendiri.
Definisi Landasan Teori
Landasan teori adalah rujukan teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar telah teruji kebenarannya.
Definisi Literatur
Literatur dapat diartikan sebagai sumber ataupun acuan yang digunakan dalam berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan ataupun aktivitas lainnya. Literatur juga dapat diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu. Literatur dapat berupa buku ataupun berbagai macam tulisan lainnya.
Melalui literatur, kita dapat:
1.      menemukan masalah yang akan diteliti,
2.      menyusun latar belakang penelitian,
3.      mengidentifikasi masalah-masalah mengenai topik yang akan diteliti. Melalui litetatur, kita dapat juga
4.      mengetahui definisi tiap variabel yang diteliti,
5.      menjelaskan kaitan antara variabel-variabel maupun penelitian yang relevan mengenai variabel-variabel yang terkait itu. Atas dasar itu, kita dapat menyusun kerangka pemikiran untuk dijadikan sebagai dasar membuat kesimpulan berupa hipotesis yang merupakan jawaban teoritis atau sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Melalui literatur, kita dapat juga mempelajari teknik-teknik untuk menguji secara empiris jawaban teoritis atas masalah yang telah dirumuskan maupun cara mengukur variabel penelitian.
                                    Penggunaan literatur dalam penelitian diawali dengan penelaahan literatur untuk mengidentifikasi, menilai dan memilih literatur-literatur yang relevan dengan topik yang akan diteliti. Terkait dengan itu, kita perlu juga mengetahui sumber-sumber literatur yang dapat ditelusuri.

Definisi Plagiat
Peraturan Menteri Pendidikan RI No. 17 Tahun 2010 dengan jelas dalam pasal 1 ayat (1) disebutkan, “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”. 

Menghindari Landasan Teori dan Literatur dari Plagiasi
Untuk menghindari terjadinya plagiarisme perlu diketahui beberapa tindakan yang masuk dalam kategori plagiat, adapun ruang lingkupnya yaitu,   
1.      Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya;
2.      Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya;
3.      Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya;
4.      Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; 
5.      Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya;
6.      Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, untuk menghindari landasan teori dan literatur sebuah karya ilmiah dari tindakan plagiasi, maka:
1.      Rujukan teori yang dijadikan penulis dalam landasan teori sebuah karya ilmiah, penulis harus menyebutkan identitas sumbernya
2.      Setiap pernyataan tentang suatu fakta, data, pemikiran, atau pendapat, yang bukan milik penulis, harus disertai dengan menuliskan sumber referensi, kecuali tentang sesuatu hal yang telah dianggap sebagai pengetahuan umum
3.      Apabila kita ingin mengutip sebuah tulisan yang kita peroleh dari hasil browsing di internet, kita harus mencantumkan alamat website dengan lengkap dan juga mencantumkan tanggal, bulan, tahun serta waktu ketika kita mem-browsing situs tersebut. dan mencantumkan sumber tersebut di dalam daftar pustaka.
4.      Apabila kita ingin mengutip perkataan, ide, atau pendapat orang lain di dalam sebuah buku kita harus menuliskan nama penulis, judul buku dan tahun pembuatan pada kalimat yang kita kutip tersebut. dan mencantumkan buku tersebut di dalam daftar pustaka.
Cara Menutip Kutipan Langsung 
a.  Kutipan kurang dari 4 baris
Kutipan yang berisi kurang dari 4 baris di tulis di antara tanda kutip (“.....”) sebagai bagain yang terpadu dalam teks utama, diketik dengan sepasi ganda, dan nomor halaman sumber yang di kutip harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:
contoh kutipan dengan nama pengarang dalam teks secara terpadu
Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. 
contoh nama pengarang di sebut bersama tahun penerbit dan no halaman
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990: 123). 
contoh kutipan yang didalam kutipan tertapat tanda kutip maka digunakan tanda kutip tunggal (‘...’)
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecendrungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan didaerah perkotaan” (suwignyo, 1990: 101)
b. Kutipan 4 baris atau lebih  
Kutipan yang berisi empat baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai setelah ketukan ke-7 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan sepasi tunggal.
Contoh:
Ary (1982 :382) menarik kesimpulan sebagai berikut :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.

Jika dalam kutipan terdapat pargraf baru lagi, baris barunya dimulai dengan tujuh ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan
2. Cara Mengutip Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip, ditulis dengan sepasi ganda, dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam tanda kurung beserta tahun terbit. No halaman tidak harus disebutkan.

Contoh:
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :

Salimin (1990) tidak menduga mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama pengarang ditulis terpadu dalam teks :
mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990).
 3. Cara Mengutip Kutipan Yang Telah Dikutip Di Suatu Sumber
Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, di kutip dengan menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip pertamaserta tahun dikutipnya.cara mengutip seperti ini hanya dibolehkan jika benar-benar sumber asli tidak di dapatkan,dan harus dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh:
Kerlinger (dalam Ary. 1982:382) memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.

Menurut kerlinger dalam Ary (1982:382) penelitian ex post facto sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
5.      Untuk menghindari plagiarisme dalam literatur penulis tidak boleh mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Admin Perpusku. 2016. “Pengertian, Fungsi, & Ciri-ciri Landasan Teori yang Baik dalam Penelitian” diambil dari: http://www.perpusku.com/2016/06/landasan-teori-penelitian.html, pada tanggal 1 Maret 2017.

 

Deepublish. 2016. “ Tips Teknik Menulis Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah” diambil dari: https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g045/, pada tanggal 1 Maret 2017.


Dzikra Ibrahim. 2013. “Pengertian Literatur dan Jenis-jenisnya” diambil dari: https://pengertiandefinisi.com/pengertian-literatur-dan-jenis-jenisnya/, pada tanggal 1 Maret 2017.

 

Gorby W Situmorang, dkk. (2014).”Research Writing Skills And Plagiarisme” diambil dari: http://cumilangit-binus.blogspot.co.id/2014/03/research-writing-skills-and-plagiarisme.html, pada tanggal 1 Maret 2017.


File PDF download disini

 

2 komentar:

  1. Saya ingin menerbitkan makalah, apakah deepublish merupakan pilihan tepat?

    BalasHapus

  2. Halooo... Terima kasih atas informasinya. Sangat informatif dan bermanfaat. Jangan lupa klik website berikut walisongo.ac.id

    BalasHapus