Kamis, 09 Maret 2017

KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.

KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
a.         Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasiyang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.
b.        Luas Informasi : manjemen bawah karakteristik informasi. Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
c.         Frekuensi informasi: Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dgn pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
d.        Waktu Informasi: Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.

e.         Akses Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
f.         Sumber Informasi: Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada  pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasiormasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan harus melewati beberapa aktiftas, bukan hanya proses satu aktifitas saja. Simon (1960), memperkenalkan empat aktifitas dalm proses pengambilan keputusan yaitu:
1.      intelligence,
Tahap pertama intelligence adalah tahap dimana seluruh informasi dikumpulkan untuk megidentifikasi permasalahan. Informasi yang terkumpul dapat diperoleh dari sistem informasi manajemen.
2.      design,
Tahap kedua yaitu design adalah tahap memecahkan masalah dengan merancang solusi yang altenatif. Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system yang banyak alternatif terhadap pilihan solusi.
3.      choice dan
Tahap ketiga yaitu choice adalah tahap mamilih solusi dari alternatif-alternatif solusi yang disediakan oleh decisio  suport system
4.      implemation.
             Tahap keempat yaitu implemation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya, setelah melalui tahapan ini berarti suatu keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,

jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan, Informasi-informasi yang berguna tersebut digunakan oleh manajemen sebagai data dukung pengambilan suatu keputusan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang akan dibuat suatu keputusan, selanjutnya informasi-informasi tersebut akan dijadikan dasar perancangan solusi dalam pengambilan keputusan, sehingga menjadi alternatif-alternatif pengambilan keputusan. Dengan demikian keputusan yang diambil akan semakin baik.


Sumber:
http://ajichprt.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html




File PDF Download Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar