OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Download File PDF disini
Kamis, 23 Maret 2017
Senin, 20 Maret 2017
Sistem Keuangan dan Kendalanya
Nama : Kusnadi
Nim : 500630465
Tutor : Prof. Dr. Hafzi Ali, Ir., MM., CMA.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Bagaimanakah Sistem Keuangan di Kantor saudara, apa saja kendalanya saat ini. (Dapat juga di asumsikan)
JAWABAN
Sistem Keuangan ditempat saya berkerja secara umum terdiri dari tiga proses, yaitu:
1. Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL)
Aplikasi RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga) digunakan untuk penyusunan anggaran, revisi anggaran. Dalam penyusunan anggaran output dari aplikasi ini berupa usulan rencana kerja dan anggaran tahun berikutya. Sedang output dari revisi anggaran adalah perubahan revisi anggaran tahun berjalan.
2. Pelaksanaan Anggaran (Aplikasi SAS)
Aplikasi SAS digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, dan digunakan untuk pencairan dana ke kantor KPPN.
3. Pelaporan Keuangan
Untuk pelaporan keuangan menggunakan aplikasi SAIBA yang setiap bulan wajib rekon ke kantor KPPN. Sedangkan untuk pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan masih manual.
Kendala Perencanaan
Apliasi RKAKL masih offline, sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penyusunan anggaran, dikarenakan opeator RKAKL harus menginput satu persatu rencana kerja dan anggaran. Selain itu untuk menghasilkan usulan anggaran yang baik harus dilakukan beberapa kali pertemuan untuk membahas usulan rencana kerja dan anggaran sehingga biaya yang digunakan untuk memfasilitasi pertemuan tersebut cukup besar. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi yang terintegerasi secara online dalam penyusunan
Kendala Pelaksanaan Anggaran
Aplikasi SAS juga masih bersipat offline, operator SPM dan Bendahara Pengeluaran harus menginput satu persatu transaksi keuangan dan pencairan dana. Seringkali terjadi human error dalam penginputan transaksi keuangan dan pencairan dana. Selain itu proses pengajuan pencairan dana harus menyetujui Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar yang diterbitkan oleh PPK. Apabila ketiga perjabat tersbut sedang tidak berada di lokasi kerja, maka pencairan dana akan terhambat. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi pelaksanaan anggaran yang terintegerasi secara online sebagai pendukung pengambilan keputusan disaat pejabat sedang tidak berada di lokasi tempat kerja.
Kendala Pelaporan
Laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran juga masih offline, sehingga pelaporan pertanggungjawaban sering tidak sesuai dengan rencana. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi pelaporan atas pertanggungjawan pelaksanaan anggaran yang terintegerasi secara online yang memudahkan dalam pelaporan pertanggungjawaban ata pelaksanan anggaran.
Saran
Untuk mengatasi permasalahalan diatas sebaiknya membangun sistem informasi terpadu yang terintegerasi secara online baik dalam penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan. Sehingga dapat mengefisiensi waktu dan biaya dalam penyusunan anggaran, dapat memudahka pelaksanan dan pelaporan kegiatan.
File Pdf Download Disini
Jumat, 10 Maret 2017
Sistem Informasi Eksekutif dan Critical Succes Factor
Oleh
KUSNADI
500630465
MATA
KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN
PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
Saudara mahasiswa,
Eksekutif Information System (EIS) berfungsi membantu para
manajer dalam mengolah informasi. Dengan demikian, keputusan yang dihasilkan
akan lebih akurat.
Sebagaimana diketahui, satu tugas penting manajer adalah
membuat perencanan umum. Aktivitas inilah yang membutuhkan informasi akurat.
Untuk itu, sistem informasi digunakan untuk memilah informasi yang masuk, agar
lebih sesuai dengan kebutuhan manajer.
Untuk memudahkan manajer membuat keputusan, data yang masuk
itu dikaitkan dengan faktor yang disebut sebagai critical success factor (CSF).
Contoh critical succes
factor adalah
tingkat kepuasan pelanggan.
Dalam diskusi kali ini, anda diminta menyusun semacam daftar critical succes factor dalam
suatu perusahaan tertentu (jelaskan dulu jenis perusahaannya). Kemudian,
cobalah menyusun semacam model EIS sederhana yang memuat CSF itu.
Bagi yang sudah mengupload ide/modelnya, sangat dianjurkan
untuk memberi tanggapan pada ide orang lain. Dengan demikian, kita akan saling
belajar satu sama lain.
Jawaban
Diskusi
pada minggu 7 ini, saya mencoba menyusun daftar critical succes factor pada
perusahaan Supplier Alat Tulis Kantor (ATK), ada beberapa faktor yang menunjang
seluruh keberhasilan serta menentukan berjalannya roda usaha perusahaan suplier
ATK, yaitu
1.
Pelayanan
dan kepuasan pelanggan
2.
Harga
yang bersaing
3.
Kontrol
persediaan barang
4. Promosi
Untuk membantu perusahaan supplier ATK agar
perusahaan bisa bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat,
diperlukan suatu sistem informasi yang membantu eksekutif dalam menganalisis sektor
pemasaran.
Dengan
sistem informasi eksekutif ini dapat memenuhi kebutuhan informasi yang
diinginkan untuk mengambil keputusan dan menyusun strategi dalam menghadapi
persaingan sehingga dapat memajukan dan mempertahankan kejayaan perusahaan. Perancangan
aplikasi sistem informasi eksekutif ini antara lain penyediaan informasi untuk
sektor pemasaran, sehingga dapat membantu memberikan gambaran pada jangka waktu
tertentu bagi para eksekutif dalam menyusun strategi pemasaran.
Informasi
yang akan disajikan kepada eksekutif meliputi beberapa analisis yang mendukung
perencanaan strategi pemasaran
seperti analisis dan evaluasi penjualan, analisis retur penjualan, dan
analisis promosi.
1. Sales
akan memberikan data penjualan, retur barang, dan informasi promosi kepada
bagian marketing;
2. Bagian
marketing secara rutin mencari informasi-informasi diluar perusahaan, seperti
informasi tentang para pesaing, produk-produk terbaru yang dicari oleh
pelanggan;
3. Bagian
pemasaran mendapatkan informasi eksternal perusahaan yang dibutuhkan oleh
perusahaan;
4. Bagian
pemasaran akan menginput data yang diperoleh ke dalam system EIS; Sistem
EIS akan meng-update informasi tersebut ke dalam Sistem EIS pemasaran untuk diolah;
5. Eksekutif
akan membuka menu yang ada pada aplikasi EIS pemasaran untuk melihat dan memperoleh
informasi yang sedang dibutuhkan;
6.
Sistem akan mencari informasi yang diinginkan
oleh eksekutif. Hasil pencarian informasi tersebut akan ditampilkan untuk
dilihat oleh eksekutif.
Sumber: Mohammad Subekti dkk, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Eksekutif
Pemasaran Pada Distributor Alat Tulis Kantor: Studi Kasus Pada Benza Prima.
2011. Jakarta: ComTech.
Kamis, 09 Maret 2017
KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Oleh
KUSNADI
500630465
MATA
KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN
PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh
manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap
tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang
berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
a.
Kepadatan
Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah
terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk
pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya,
mempunyai karakteristik informasiyang semakin tersaring (terfilter), lebih
ringkas dan padat.
b.
Luas
Informasi : manjemen bawah karakteristik informasi. Adalah terfokus pada suatu
masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang
khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi yang semakin
luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
c.
Frekuensi
informasi: Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah
rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang
terstruktur dgn pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajem tingkat
tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena
manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang
pola dan waktunya tidak jelas.
d.
Waktu
Informasi: Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis,
karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yang
memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi,
waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan
untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.
e.
Akses
Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang,
sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam
bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on
line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi,
periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer-manajer tingkat
atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka
membutuhkan.
f.
Sumber
Informasi: Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer
tingkat bawah lebih membutuhkan informasiormasi dengan data yang bersumber dari
internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi
pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar
perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada
eksternal perusahaan.
Dalam pengambilan keputusan harus melewati beberapa
aktiftas, bukan hanya proses satu aktifitas saja. Simon (1960), memperkenalkan
empat aktifitas dalm proses pengambilan keputusan yaitu:
1.
intelligence,
Tahap pertama intelligence adalah
tahap dimana seluruh informasi dikumpulkan untuk megidentifikasi permasalahan.
Informasi yang terkumpul dapat diperoleh dari sistem informasi manajemen.
2.
design,
Tahap kedua yaitu design adalah
tahap memecahkan masalah dengan merancang solusi yang altenatif. Tahap kedua
ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system yang
banyak alternatif terhadap pilihan solusi.
3.
choice dan
Tahap ketiga yaitu choice adalah
tahap mamilih solusi dari alternatif-alternatif solusi yang disediakan
oleh decisio suport system
4. implemation.
Tahap
keempat yaitu implemation adalah
tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya, setelah melalui tahapan
ini berarti suatu keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan,
jadi dapat
disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan, Informasi-informasi yang berguna tersebut digunakan oleh
manajemen sebagai data dukung pengambilan suatu keputusan untuk
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang akan dibuat suatu keputusan,
selanjutnya informasi-informasi tersebut akan dijadikan dasar perancangan
solusi dalam pengambilan keputusan, sehingga menjadi alternatif-alternatif
pengambilan keputusan. Dengan demikian keputusan yang diambil akan semakin baik.
Sumber:
http://ajichprt.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Rabu, 08 Maret 2017
RANCANGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
Input
|
Penjelasan
|
Data Karyawan
|
-
Modul ini digunakan untuk melakukan penginputan data karyawan
|
Data Suplier
|
-
Modul ini digunakan untuk Input data supplier ini
digunakan untuk menginput data supplier dan melengkapi data supplier.
|
Data Persediaan Barang
|
-
Modul ini digunakan untuk Input data barang
digunakan untuk menginput data kode barang dan nama barang serta harga jual
dan beli barang tersebut.
|
Data Penjualan
|
-
Modul ini digunakan untuk data digunakan untuk
mengetahui data pembelian dan untuk
mengetahui berapa jumlah pembelian yang dilakukan dalam jangka per bulannya
|
Data Absen Karyawan
|
-
Modul ini digunakan untuk mengisi kehadiran karyawan
|
Proses
|
Sistem
Pemberian Bonus Karyawan
|
-
Modul penghitungan gaji ini digunakan untuk
menghitung bonus karyawan
|
|
-
Perhitungan pada sitem pemberian bonus ini
berdasarka prestasi penjualan karyawan, karyawan yang memiliki prestasi
penjualan yang baik, maka akan memperoleh imbalan yang lebih tinggi begitu
pula sebaliknya. Artinya, semakin
tinggi prestasi yang diraih maka semakin tinggi pula kenaikan imbalannya
|
|
-
Penjualan sesuai target perusahaan bonus 5% dari
gaji
-
Penjualan melebihi target = kelebihan % target x
gaji karyawan
|
|
Output
|
Penjelasan
|
Laporan Data Karyawan
|
-
Laporan data
pegawai untuk menyajikan data pegawai yang bekerja di Perusahaan
|
Laporan Data Suplier
|
-
Laporan data supplier digunakan untuk menyajikan
data supplier yang disajikan dalam
bentuk ringkasan untuk satu periode (bulan) sehingga dapat dilihat
dengan jelas daftar nama supplier dan alamat lengkap para supplier
|
Laporan Data
Persediaan Barang
|
-
Laporan persediaan barang merupakan lembaran yang
digunakan untuk mengtahui jumlah stock yang tersedia sebagai bukti tercetak
stock persediaan perusahaan
|
Laporan Data Penjualan
|
-
Dalam laporan transaksi penjualan barang dapat
digunakan untuk mengetahui barang apa saja yang terjual dalam bulan tersebut
dan siapa nama karyawan penjualan yang menjual barang tersebut untuk dapat
mengetahui besarnya bonus nanti yang diterima oleh para karyawan penjualan
berdasarkan dari jumlah omset mereka masing – masing.
|
Laporan Data Absen
Karyawan
|
-
Laporan absen karyawan digunakan untuk melihat
daftar absen karyawan dalam satu bulan
|
Laporan Gaji dan Bonus
Karyawan
|
-
Laporan gaji dan bonus ini untuk dapat mengetahui
jumlah gaji dan bonus yang akan diterima oleh karyawan. Dalam laporan ini
dapat dilihat secara terperinci berapa bonus yang akan diterima oleh karyawan
penjualan sesuai dengan besarnya
penjualan yang telah dilakukan oleh karyawan tersebut
|
PENGEMBANGAN SISTEM PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN YANG MAMPU MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN AKUNTABELITAS ANGGARAN PEMERINTAH PADA STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
PENGEMBANGAN
SISTEM PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN YANG MAMPU MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS DAN AKUNTABELITAS ANGGARAN PEMERINTAH
PADA
STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
A.
Latar
Belakang
STAIN
Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN
SAS BABEL) adalah lembaga Pendidikan
Tinggi Islam yang menyelenggarakan pendidikan di
bawah koordinasi Kementerian Agama Republik Indonesia. Setiap tahunnya STAIN
SAS BABEL menyusun rencana program dan anggaran untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan. Dalam penyusunan rencana program anggaran di STAIN SAS Babel masih
manual, hal ini dapat dilihat dari mekanisme penyusunan anggaranya, dimana
semua jurusan dan unit-unit yang ada di kampus STAIN SAS Babel melakukan
pertemuan untuk pembahasan rencana anggaran pada awal tahun. Selanjutnya jurusan dan unit-unit
membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) menggunakan aplikasi microsoft world dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan
aplikasi microsoft excel. Bagian
subbagian Perencanaan, Keuangan dan Akuntasi (PKA) melakukan pengkajian
terhadap rencana usulan anggaran dari jurusan dan unit-unit berdasarkan standar
biaya masukan (SBM) dan standar biaya lainnya pada perguruan tinggi (SBML).
Hasil pengkajian tersebut diinput kedalam aplikasi RKAKL (Rencana Kerja
Anggaran Kementerian Lembaga) dan di usulkan ke bagian Perencanaan Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI.
Untuk
menghasilkan rencana program dan anggaran yang sempurna, Subbagian PKA
memerlukan beberapa kali pertemuan untuk melakukan pembahasan rencana program
dan anggaran. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunan rencana
program dan anggaran, selain itu membutuhkan biaya yang besar juga untuk
membiaya kegiatan pertemuan tersebut.
Dalam
pengendalian pelaksanaan anggaran pada STAIN SAS Babel juga masih menggunakan
cara yang manual, yaitu jurusan dan unit-unit membuat jadwal pelaksanaan
kegiatan dalam satu tahun. Akan tetapi jadwal tersebut seringkali bertaberakan
dengan jadwal yang disusun oleh jurusan dan unit-unit yang lain.
Sedangkan
untuk pelaporan pertanggugjawaban anggaran juga masih menggunakan cara yang
manual, yaitu setelah selesai suatu kegiatan dilaksanakan, jurusan dan
unit-unit membuat laporan dan menjilid laporan pertanggungjawan pelaksanaan
kegiatan dan diserahkan ke bagian Subbagian PKA. Akan tetapi laporan
pertanggungjawaban kegiatan tersebut belum terarsip secara digital sehingga
apabila arsip tersebut diminta untuk kebutuhan pemeriksaan dari Inspektorat
Jenderal atau dari Badan Pemeriksa Keuangan sering kali menyita waktu yang lama
untuk menemukan arsip tersebut.
Oleh
karena itu berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengembangkan suatu
sistem penyusunan dan pengendalian anggaran pada STAIN SAS Babel berbasis
online yang mampu meningkatkan efesiensi dan akuntabilitas dalam penyusunan
anggaran pada STAIN SAS Babel.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas
penulis merumuskan masalah, yaitu:
1.
Seberapa besar
efektifitas biaya dan waktu menggunakan Sistem Penyusunan dan Pengendalian
Anggaran Berbasis Online dalam penyusunan rencana program dan anggaran pada
STAIN SAS Babel?
2.
Seberapa besar
akuntabilitas rencana program dan anggaran menggunakan Sistem Penyusunan dan
Pengendalian Anggaran Berbasis Online dalam penyusunan rencana program dan
anggaran pada STAIN SAS Babel?
C.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemanfataan Sistem Penyusunan dan Pengendalian Anggaran Berbasis
online terhadap efektifitas dan akuntabilitas rencana program dan anggaran pada
STAIN SAS Babel.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah agar STAIN SAS Babel membangun Sistem Penyusunan dan Pengendalian
Anggaran berbasis online untuk meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas dalam
penyusunan dan pengendalian rencana program dan anggaran pada STAIN SAS Babel
Langganan:
Postingan (Atom)