Selasa, 25 April 2017

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN ANGGARAN BERBASIS WEB PADA STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

Perancangan Sistem Informasi
Penyusunan, Pelaksanaan Dan Pelaporan Anggaran Berbasis Web
pada STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Kusnadi
nh4edy@gmail.com
Program Pascasarjana Universitas Terbuka

Abstrak
            Mekanisme penyusunan, pelaksanan dan pelaporan pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN SAS Babel) masih menggunakan cara yang semi komputerisasi. Sehingga menyebabkan lamanya proses penyusunan rencana program dan anggaran. Sedangkan pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban angggaran seringkali tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan yang mengaibatkan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sering terlambat. Perancangan sistem informasi penyusunan, pelaksanaan, dan pelaporan anggaran berbasis web ini dapat dijadikan referensi bagi STAIN SAS Babel dalam membuat sistem informasi penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran yang dapat memudahkan dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan anggaran untuk menghasilkan rencana kerja dan anggaran yang baik, pelaksanaan anggaran yang baik dan pelaporan anggaran yang baik.

Keywords: Sistem Informasi, Penyusunan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pelaporan Anggaran

Sabtu, 15 April 2017

RENCANA PEMASARAN BERBASIS E-ECOMMERCE UNTUK BIDANG USAHA PENJUALAN IKAN LAUT



RENCANA PEMASARAN BERBASIS E-ECOMMERCE
UNTUK BIDANG USAHA PENJULAN IKAN LAUT
Kusnadi

I. PENDAHULUAN
Strategi pemasaran ikan yang biasa diterapkan adalah dengan sistem pemasaran berantai, Nelayan akan menjual hasil tangkapannya kepada pedagang besar, pedagang besar akan menjualnya kepada pedagang pengecer dan berakhir di konsumen. Strategi pemasan seperti ini tidaklah efektif karena harga ikan akan melambung tinggi dan kondisi ikan menjadi kurang baik karena terlalu lama disimpan.
Semakin menjamurnya pelaku bisnis dalam usaha perikanan, tidak menutup kemungkinan usaha bisnis seorang pelaku bisnis perikanan akan mengalami kemerosotan apabila tidak mampu bersaing dengan pelaku bisnis perikanan lainnya.
Bagi pelaku bisnis penjualan ikan yang serius mengembangkan bisnis penjualan ikan, mereka menyadari bahwa aktivitas pemasaran dan promosi usaha penjualan ikan harus dilakukan lewat berbagai cara untuk mencapai kesuksesan
Agar seoang pelaku binis perikanan dapat bersaing dengan pelaku bisnis perikanan lainnya, maka seorang pelaku bisnis perikanan harus mampu menciptakan strategi yang baik dalam memasarkan produknya, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi perdagangan elektronik yang dikenal dengan istilah Toko online/Ecommerce.
Ecommerce menurut Laudon & Laudon (1998) adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.
Jika aplikasi Ecommerce diaplikasikan pada usaha penjualan ikan laut maka pangsa pasar dari usaha  ini akan semakin luas dan konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi lebih jelas mengenai komoditi ikan, kandungan gizi dalam ikan dan memudahkan konsumen dalam bertransaksi.
II. ANALISA
A.      Manajemen Pemasaran
Dalam menjalankan bisnis atau usaha terutama pada penjulan ikan laut, untuk dapat berkembang dengan ruang bisnis yang lebih luas maka seorang manajer pemasaran harus memperhatikan Manajemen Pemasaran yang harus didukung oleh sistem informasi berbasis komputer agar pemakai dapat mengambil keputusan pemasaran dengan didukung tehnologi komputer.
1.    Penetapan harga
Langka awal dalam proses bisnis atau usaha penjulan ikan laut terlebih dahulu menentukan/penetapan harga yang merupakan keputusan yang sulit yang disebabkan karena harga ikan laut yang sering berubah. Untuk memudahkan agar harga yang kita pasar lebih kompentitif terhadap harga pasar  sebaiknya kita mengunakan onlie analytical processing.
2.    Produktivitas Tenaga Penjual
Didalam usaha salah satu yang harus ditimbangkan dan merupakan kunci keberhasilan dalam menyusun manajemen pemasaran yang berbasis komputer adalah Produktivitas tenaga penjual, yang dapat meningkat omzet penjulan, dimana tenaga penjual dengan komputer portable untuk dapat mengakses database agar mudah melakukan pekerjaannya.
3.    Analisis Profittabilitas Produk-Pelanggan
Dalam melakukan usaha penjualan ikan laut selain penetapan harga, harus ada sistem  akuntasi biaya yang dapat menghitung besarnya  biaya yang dikeluarkan untuk proses usaha penjualan atau yang dikenal dengan Harga pokok penjualan (HPP) yang akan diperbandingkan dengan harga penjualan sehingga manajemen dapat mengetahui besarnya keuntungan yang dapat diperoleh. Sehingga sangat bermanfaat untuk dapat menekan harga jual dan bahkan dapat memberikan potongan penjulan dan dapat menarik konsumen yang lebih banyak. Dan dengan adanya Analisis Profittabillitas produk dalam sistem informasi pemasaran dapat mendentifikasi konsumen yang menguntungkan, dan frekuensi konsumen berintereaksi dengan usaha penjualan ikan dengan dibuatkan program promosi khusus.
4.    Analisis Penjualan dan Tren
Pendapatan Ikan luat diindonesia  biasanya dipengaruhi musim/iklim, jadi sangat mempengaruhi pasokan ikan dipasar  dan permintaan konsumen.sehingga manajemen dalam harus mampu melihat peluang pasar, dalam waktu waktu tertentu melakukan terobosan baik harga maupun mutu  ikan pada saat terjadi kelangkaan stok ikan luat yang segar.misalkankan melakukan tambak ikan pada saat ikan lagi banyak atau berlimpah.
5.    Perencanaan Pemasaran
Hal yang perlu diperhatikan adalah matangnya perencanaan dalam pemasaran baik dari segi biaya dan resiko usaha.

B.       Model  Sistem Informasi  Pemasaran
Setelah manajemen pemasaran disusun selanjutnya mencari model sistem  informasi pemasaran yang cocok untuk melakukan usaha penjualan ikan. Model ini terdiri dari perpaduan subsistem input (masukan) dan subsistem output (luaran) subsistem yang dihubungkan dengan database.

C.      Database Pemasaran
Usaha Penjualan Ikan Laut mengunakan datamining untuk memperbaiki perjualan ke konsumen. data dari diskusi konsumen, pengiriman, dan aktifitas para pesaing diperiksa untuk dapat menganalisa alas an perpindahan ke penjulan lainnya. Melalui analisis ini usaha penjulan ikan dapat menentuka strategi promosi terbaik dalam menembus segmen pasar yang lebih luas.


D.      Hubungan E-Commerce dengan Sistem Informasi Pemasaran.
Hubungan antara e-commerce dengan sistem  informasi pemasaran dapat dijelaskan dengan menjelaskan dampak penarapan pada subsistem input, database dan sistem  output yang mendukung model ssstem informasi pemasaran.
1.    Subsistem Input
a.    Sistem Informasi Akuntansi
Dengan mengunakan internet maka sistem  Informasi akuntasi dapat dengan mudah memonitor dan melusuri aktivitas usaha  penjualan sehingga analisis penjulan dapat dilakukan dengan cepat akurat dan lebih lengkap untuk pengambilan keputusab guna peningktan omzet.
b.   Subsistem Penelitian Pemasaran
Teknologi internet yang digunakan untuk mendukung e-commerce sekaligus dapat digunakan sebagai alat penelitian pemasaran untuk lebih dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumsi atas jenis-jenis ikan laut yang selalu diminati konsumen. serta untuk lebih dapat mengetahui kepusaan konsumen atas pelayanan atas penjulan tersebut.
c.    Subsistem Intelejen Pemasaran
Untuk mengetahui data pesaing bisnis, data dilakukan dengan cepat dan murah melalui jaringan internet.
2.    Database
Dengan internet database pemasaran dapat tersedia secara inteaktif.
3.    Subsistem Output
a.    Subsistem Produk
Dengan e-commerce usaha penjualan mampu memilih produk khususnya pada jenis ikan yang akan ditawarkan pada konsumen, serta jenis perawatan dan pemeliharan ikan sehingga bisa tetap segar sampai ke konsumen

b.   Subsistem tempat
Dengan mengunakan internet sebagai saluran komunikasi dan intereasi yang lebih mendekatkan hubungan dengan konsumen. Web seharusnya dapat menyediakan informasi jenis ikan, harga, cara pengiriman,cara pembayaran dll sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan transaksi jual beli, yang tentunya di imbangi dengan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen.
c.    Subsistem promosi
Dengan mengunakan internet saat ini promosi penjualan kususnya ikan laut, dapat dilakukan dengan mudah, murah dan secara luas. Karena promosi yang dilakukan diinternet melalui web site yang mudah dilihat dengan menawarkan program promosi misalkan peyalanan 24 Jam, atau pelayanan antar sampai ke rumah konsumen, potongan harga, mengutamakan kwalitas ikan segar, dan lain-lain yang akan meningkatkan minat konsumen untuk melakukan trasaksi  jual beli.
d.   Subsistem Harga
Dengan internet para konsumen dapat dengan mudah mengetahui harga secara real time berdasarkan interaksi konsumen dengan web. Internet
e.    Subsistem Bauran Pemasaran
Untuk menbuat web site penjualan menjadikan  sumber informasi yang handal  mengenai permintaan konsumen, Penetapan harga, jenis  pelayanan, jenis produk yang ditawarkan dan tempat penjulan dan juga bisa dijadiakn sarana promosi penjualan.
    
 III.  KESIMPULAN
       Usaha Penjualan Ikan Laut dimana aktivitas manajemen pemasarannya harus didukung dengan sistem informasi berbasis komputer. Aktivitas tersebut meliputi penetapan harga barang, produktivitas tenaga penjual, analisis profitabilitas produk konsumen, analisis penjualan dan tren, perencanaan pemasaran.
E-commerce dapat memperluas usaha penjualan ikan laut baik nasional maupu internasional. Dimana juga membawa keuntungan bagi perusahaan, konsumen dan masyarakat, dan terdapat hubungan yang erat antara e-commerce dengan sistem informasi pemasaran. 
 

 IV. DAFTAR  PUSTAKA

Hafzi, Ali. 2010. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi Informasi: HCM.
Debby Ratna Daniel dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://info-riski.blogspot.co.id/2014/04/rencana-pemasaran-berbasis-e-ecommerce.html

File PDF download disini

Senin, 20 Maret 2017

Sistem Keuangan dan Kendalanya

Nama                          : Kusnadi
Nim                             : 500630465
Tutor                          : Prof. Dr. Hafzi Ali, Ir., MM., CMA.
Mata Kuliah               : Sistem Informasi Manajemen

Bagaimanakah Sistem Keuangan di Kantor saudara, apa saja kendalanya saat ini. (Dapat juga di asumsikan)
JAWABAN
Sistem Keuangan ditempat saya berkerja secara umum terdiri dari tiga proses, yaitu:
1.      Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL)
Aplikasi RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga) digunakan untuk penyusunan anggaran, revisi anggaran. Dalam penyusunan anggaran output dari aplikasi ini berupa usulan rencana kerja dan anggaran tahun berikutya. Sedang output dari revisi anggaran adalah perubahan revisi anggaran tahun berjalan.
2.      Pelaksanaan Anggaran (Aplikasi SAS)
Aplikasi SAS digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, dan digunakan untuk pencairan dana ke kantor KPPN.
3.      Pelaporan Keuangan
Untuk pelaporan keuangan menggunakan aplikasi SAIBA yang setiap bulan wajib rekon ke kantor KPPN. Sedangkan untuk pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan masih manual.

Kendala Perencanaan
Apliasi RKAKL masih offline, sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penyusunan anggaran, dikarenakan opeator RKAKL harus menginput satu persatu rencana kerja dan anggaran. Selain itu untuk menghasilkan usulan anggaran yang baik harus dilakukan beberapa kali pertemuan untuk membahas usulan rencana kerja dan anggaran sehingga biaya yang digunakan untuk memfasilitasi pertemuan tersebut cukup besar. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi yang terintegerasi secara online dalam penyusunan
Kendala Pelaksanaan Anggaran
Aplikasi SAS juga masih bersipat offline, operator SPM dan Bendahara Pengeluaran harus menginput satu persatu transaksi keuangan dan pencairan dana. Seringkali terjadi human error dalam penginputan transaksi keuangan dan pencairan dana. Selain itu proses pengajuan pencairan dana harus menyetujui Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar yang diterbitkan oleh PPK. Apabila ketiga perjabat tersbut sedang tidak berada di lokasi kerja, maka pencairan dana akan terhambat. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi pelaksanaan anggaran yang terintegerasi secara online  sebagai pendukung pengambilan keputusan disaat pejabat sedang tidak berada di lokasi tempat kerja.
Kendala Pelaporan
Laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran juga masih offline, sehingga pelaporan pertanggungjawaban sering tidak sesuai dengan rencana. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi pelaporan atas pertanggungjawan pelaksanaan  anggaran yang terintegerasi secara online yang memudahkan dalam pelaporan pertanggungjawaban ata pelaksanan anggaran.
Saran
Untuk mengatasi permasalahalan diatas sebaiknya membangun sistem informasi terpadu yang terintegerasi secara online baik dalam penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan. Sehingga dapat mengefisiensi waktu dan biaya dalam penyusunan anggaran, dapat memudahka pelaksanan dan pelaporan kegiatan.

File Pdf Download Disini




Jumat, 10 Maret 2017

Sistem Informasi Eksekutif dan Critical Succes Factor


Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.

Saudara mahasiswa,
Eksekutif Information System (EIS) berfungsi membantu para manajer dalam mengolah informasi. Dengan demikian, keputusan yang dihasilkan akan lebih akurat. 
Sebagaimana diketahui, satu tugas penting manajer adalah membuat perencanan umum. Aktivitas inilah yang membutuhkan informasi akurat. Untuk itu, sistem informasi digunakan untuk memilah informasi yang masuk, agar lebih sesuai dengan kebutuhan manajer.
Untuk memudahkan manajer membuat keputusan, data yang masuk itu dikaitkan dengan faktor yang disebut sebagai critical success factor (CSF). Contoh critical succes factor adalah tingkat kepuasan pelanggan. 
Dalam diskusi kali ini, anda diminta menyusun semacam daftar critical succes factor dalam suatu perusahaan tertentu (jelaskan dulu jenis perusahaannya). Kemudian, cobalah menyusun semacam model EIS sederhana yang memuat CSF itu.
Bagi yang sudah mengupload ide/modelnya, sangat dianjurkan untuk memberi tanggapan pada ide orang lain. Dengan demikian, kita akan saling belajar satu sama lain.
Jawaban
Diskusi pada minggu 7 ini, saya mencoba menyusun daftar critical succes factor pada perusahaan Supplier Alat Tulis Kantor (ATK), ada beberapa faktor yang menunjang seluruh keberhasilan serta menentukan berjalannya roda usaha perusahaan suplier ATK, yaitu
1.      Pelayanan dan kepuasan pelanggan
2.      Harga yang bersaing
3.      Kontrol persediaan barang
4.      Promosi

Untuk membantu perusahaan supplier ATK agar perusahaan bisa bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat, diperlukan suatu sistem informasi yang membantu eksekutif dalam menganalisis sektor pemasaran.

Dengan sistem informasi eksekutif ini dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan untuk mengambil keputusan dan menyusun strategi dalam menghadapi persaingan sehingga dapat memajukan dan mempertahankan kejayaan perusahaan. Perancangan aplikasi sistem informasi eksekutif ini antara lain penyediaan informasi untuk sektor pemasaran, sehingga dapat membantu memberikan gambaran pada jangka waktu tertentu bagi para eksekutif dalam menyusun strategi pemasaran.

Informasi yang akan disajikan kepada eksekutif meliputi beberapa analisis yang mendukung
perencanaan strategi pemasaran seperti analisis dan evaluasi penjualan, analisis retur penjualan, dan
analisis promosi.








1.      Sales akan memberikan data penjualan, retur barang, dan informasi promosi kepada bagian marketing;
2.      Bagian marketing secara rutin mencari informasi-informasi diluar perusahaan, seperti informasi tentang para pesaing, produk-produk terbaru yang dicari oleh pelanggan;
3.      Bagian pemasaran mendapatkan informasi eksternal perusahaan yang dibutuhkan oleh perusahaan;
4.      Bagian pemasaran akan menginput data yang diperoleh ke dalam system EIS; Sistem EIS akan meng-update informasi tersebut ke dalam Sistem EIS pemasaran untuk diolah;
5.      Eksekutif akan membuka menu yang ada pada aplikasi EIS pemasaran untuk melihat dan memperoleh informasi yang sedang dibutuhkan;
6.      Sistem akan mencari informasi yang diinginkan oleh eksekutif. Hasil pencarian informasi tersebut akan ditampilkan untuk dilihat oleh eksekutif.


Sumber: Mohammad Subekti dkk, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran Pada Distributor Alat Tulis Kantor: Studi Kasus Pada Benza Prima. 2011. Jakarta: ComTech.

File PDF Downlaod Disini

Kamis, 09 Maret 2017

KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.

KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
a.         Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasiyang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.
b.        Luas Informasi : manjemen bawah karakteristik informasi. Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
c.         Frekuensi informasi: Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dgn pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
d.        Waktu Informasi: Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.

e.         Akses Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
f.         Sumber Informasi: Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada  pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasiormasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan harus melewati beberapa aktiftas, bukan hanya proses satu aktifitas saja. Simon (1960), memperkenalkan empat aktifitas dalm proses pengambilan keputusan yaitu:
1.      intelligence,
Tahap pertama intelligence adalah tahap dimana seluruh informasi dikumpulkan untuk megidentifikasi permasalahan. Informasi yang terkumpul dapat diperoleh dari sistem informasi manajemen.
2.      design,
Tahap kedua yaitu design adalah tahap memecahkan masalah dengan merancang solusi yang altenatif. Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system yang banyak alternatif terhadap pilihan solusi.
3.      choice dan
Tahap ketiga yaitu choice adalah tahap mamilih solusi dari alternatif-alternatif solusi yang disediakan oleh decisio  suport system
4.      implemation.
             Tahap keempat yaitu implemation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya, setelah melalui tahapan ini berarti suatu keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,

jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan, Informasi-informasi yang berguna tersebut digunakan oleh manajemen sebagai data dukung pengambilan suatu keputusan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang akan dibuat suatu keputusan, selanjutnya informasi-informasi tersebut akan dijadikan dasar perancangan solusi dalam pengambilan keputusan, sehingga menjadi alternatif-alternatif pengambilan keputusan. Dengan demikian keputusan yang diambil akan semakin baik.


Sumber:
http://ajichprt.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html




File PDF Download Disini