Senin, 20 Maret 2017

Sistem Keuangan dan Kendalanya

Nama                          : Kusnadi
Nim                             : 500630465
Tutor                          : Prof. Dr. Hafzi Ali, Ir., MM., CMA.
Mata Kuliah               : Sistem Informasi Manajemen

Bagaimanakah Sistem Keuangan di Kantor saudara, apa saja kendalanya saat ini. (Dapat juga di asumsikan)
JAWABAN
Sistem Keuangan ditempat saya berkerja secara umum terdiri dari tiga proses, yaitu:
1.      Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL)
Aplikasi RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga) digunakan untuk penyusunan anggaran, revisi anggaran. Dalam penyusunan anggaran output dari aplikasi ini berupa usulan rencana kerja dan anggaran tahun berikutya. Sedang output dari revisi anggaran adalah perubahan revisi anggaran tahun berjalan.
2.      Pelaksanaan Anggaran (Aplikasi SAS)
Aplikasi SAS digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, dan digunakan untuk pencairan dana ke kantor KPPN.
3.      Pelaporan Keuangan
Untuk pelaporan keuangan menggunakan aplikasi SAIBA yang setiap bulan wajib rekon ke kantor KPPN. Sedangkan untuk pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan masih manual.

Kendala Perencanaan
Apliasi RKAKL masih offline, sehingga memerlukan waktu yang lama dalam penyusunan anggaran, dikarenakan opeator RKAKL harus menginput satu persatu rencana kerja dan anggaran. Selain itu untuk menghasilkan usulan anggaran yang baik harus dilakukan beberapa kali pertemuan untuk membahas usulan rencana kerja dan anggaran sehingga biaya yang digunakan untuk memfasilitasi pertemuan tersebut cukup besar. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi yang terintegerasi secara online dalam penyusunan
Kendala Pelaksanaan Anggaran
Aplikasi SAS juga masih bersipat offline, operator SPM dan Bendahara Pengeluaran harus menginput satu persatu transaksi keuangan dan pencairan dana. Seringkali terjadi human error dalam penginputan transaksi keuangan dan pencairan dana. Selain itu proses pengajuan pencairan dana harus menyetujui Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar yang diterbitkan oleh PPK. Apabila ketiga perjabat tersbut sedang tidak berada di lokasi kerja, maka pencairan dana akan terhambat. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi pelaksanaan anggaran yang terintegerasi secara online  sebagai pendukung pengambilan keputusan disaat pejabat sedang tidak berada di lokasi tempat kerja.
Kendala Pelaporan
Laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran juga masih offline, sehingga pelaporan pertanggungjawaban sering tidak sesuai dengan rencana. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem informasi pelaporan atas pertanggungjawan pelaksanaan  anggaran yang terintegerasi secara online yang memudahkan dalam pelaporan pertanggungjawaban ata pelaksanan anggaran.
Saran
Untuk mengatasi permasalahalan diatas sebaiknya membangun sistem informasi terpadu yang terintegerasi secara online baik dalam penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan. Sehingga dapat mengefisiensi waktu dan biaya dalam penyusunan anggaran, dapat memudahka pelaksanan dan pelaporan kegiatan.

File Pdf Download Disini




Jumat, 10 Maret 2017

Sistem Informasi Eksekutif dan Critical Succes Factor


Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.

Saudara mahasiswa,
Eksekutif Information System (EIS) berfungsi membantu para manajer dalam mengolah informasi. Dengan demikian, keputusan yang dihasilkan akan lebih akurat. 
Sebagaimana diketahui, satu tugas penting manajer adalah membuat perencanan umum. Aktivitas inilah yang membutuhkan informasi akurat. Untuk itu, sistem informasi digunakan untuk memilah informasi yang masuk, agar lebih sesuai dengan kebutuhan manajer.
Untuk memudahkan manajer membuat keputusan, data yang masuk itu dikaitkan dengan faktor yang disebut sebagai critical success factor (CSF). Contoh critical succes factor adalah tingkat kepuasan pelanggan. 
Dalam diskusi kali ini, anda diminta menyusun semacam daftar critical succes factor dalam suatu perusahaan tertentu (jelaskan dulu jenis perusahaannya). Kemudian, cobalah menyusun semacam model EIS sederhana yang memuat CSF itu.
Bagi yang sudah mengupload ide/modelnya, sangat dianjurkan untuk memberi tanggapan pada ide orang lain. Dengan demikian, kita akan saling belajar satu sama lain.
Jawaban
Diskusi pada minggu 7 ini, saya mencoba menyusun daftar critical succes factor pada perusahaan Supplier Alat Tulis Kantor (ATK), ada beberapa faktor yang menunjang seluruh keberhasilan serta menentukan berjalannya roda usaha perusahaan suplier ATK, yaitu
1.      Pelayanan dan kepuasan pelanggan
2.      Harga yang bersaing
3.      Kontrol persediaan barang
4.      Promosi

Untuk membantu perusahaan supplier ATK agar perusahaan bisa bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat, diperlukan suatu sistem informasi yang membantu eksekutif dalam menganalisis sektor pemasaran.

Dengan sistem informasi eksekutif ini dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan untuk mengambil keputusan dan menyusun strategi dalam menghadapi persaingan sehingga dapat memajukan dan mempertahankan kejayaan perusahaan. Perancangan aplikasi sistem informasi eksekutif ini antara lain penyediaan informasi untuk sektor pemasaran, sehingga dapat membantu memberikan gambaran pada jangka waktu tertentu bagi para eksekutif dalam menyusun strategi pemasaran.

Informasi yang akan disajikan kepada eksekutif meliputi beberapa analisis yang mendukung
perencanaan strategi pemasaran seperti analisis dan evaluasi penjualan, analisis retur penjualan, dan
analisis promosi.








1.      Sales akan memberikan data penjualan, retur barang, dan informasi promosi kepada bagian marketing;
2.      Bagian marketing secara rutin mencari informasi-informasi diluar perusahaan, seperti informasi tentang para pesaing, produk-produk terbaru yang dicari oleh pelanggan;
3.      Bagian pemasaran mendapatkan informasi eksternal perusahaan yang dibutuhkan oleh perusahaan;
4.      Bagian pemasaran akan menginput data yang diperoleh ke dalam system EIS; Sistem EIS akan meng-update informasi tersebut ke dalam Sistem EIS pemasaran untuk diolah;
5.      Eksekutif akan membuka menu yang ada pada aplikasi EIS pemasaran untuk melihat dan memperoleh informasi yang sedang dibutuhkan;
6.      Sistem akan mencari informasi yang diinginkan oleh eksekutif. Hasil pencarian informasi tersebut akan ditampilkan untuk dilihat oleh eksekutif.


Sumber: Mohammad Subekti dkk, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran Pada Distributor Alat Tulis Kantor: Studi Kasus Pada Benza Prima. 2011. Jakarta: ComTech.

File PDF Downlaod Disini

Kamis, 09 Maret 2017

KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.

KARAKTERISTIK INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :
a.         Kepadatan Informasi : untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasiyang semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.
b.        Luas Informasi : manjemen bawah karakteristik informasi. Adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi, karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
c.         Frekuensi informasi: Manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dgn pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajem tingkat tinggi, frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.
d.        Waktu Informasi: Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah di dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.

e.         Akses Informasi : Level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang, sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara on line, tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebib tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas, sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
f.         Sumber Informasi: Karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada  pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasiormasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri, tetapi manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan harus melewati beberapa aktiftas, bukan hanya proses satu aktifitas saja. Simon (1960), memperkenalkan empat aktifitas dalm proses pengambilan keputusan yaitu:
1.      intelligence,
Tahap pertama intelligence adalah tahap dimana seluruh informasi dikumpulkan untuk megidentifikasi permasalahan. Informasi yang terkumpul dapat diperoleh dari sistem informasi manajemen.
2.      design,
Tahap kedua yaitu design adalah tahap memecahkan masalah dengan merancang solusi yang altenatif. Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan menggunakan decision support system yang banyak alternatif terhadap pilihan solusi.
3.      choice dan
Tahap ketiga yaitu choice adalah tahap mamilih solusi dari alternatif-alternatif solusi yang disediakan oleh decisio  suport system
4.      implemation.
             Tahap keempat yaitu implemation adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya, setelah melalui tahapan ini berarti suatu keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,

jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan, Informasi-informasi yang berguna tersebut digunakan oleh manajemen sebagai data dukung pengambilan suatu keputusan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang akan dibuat suatu keputusan, selanjutnya informasi-informasi tersebut akan dijadikan dasar perancangan solusi dalam pengambilan keputusan, sehingga menjadi alternatif-alternatif pengambilan keputusan. Dengan demikian keputusan yang diambil akan semakin baik.


Sumber:
http://ajichprt.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html




File PDF Download Disini

Rabu, 08 Maret 2017

RANCANGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS KARYAWAN








Input
Penjelasan
Data Karyawan
-          Modul ini digunakan untuk melakukan  penginputan data karyawan
Data Suplier
-          Modul ini digunakan untuk Input data supplier ini digunakan untuk menginput data supplier dan melengkapi data supplier.
Data Persediaan Barang
-          Modul ini digunakan untuk Input data barang digunakan untuk menginput data kode barang dan nama barang serta harga jual dan beli barang tersebut.
Data Penjualan
-          Modul ini digunakan untuk data digunakan untuk mengetahui data pembelian  dan untuk mengetahui berapa jumlah pembelian yang dilakukan dalam jangka per bulannya
Data Absen Karyawan
-          Modul ini digunakan untuk mengisi kehadiran karyawan

Proses
Sistem Pemberian Bonus Karyawan

-          Modul penghitungan gaji ini digunakan untuk menghitung bonus karyawan

-          Perhitungan pada sitem pemberian bonus ini berdasarka prestasi penjualan karyawan, karyawan yang memiliki prestasi penjualan yang baik, maka akan memperoleh imbalan yang lebih tinggi begitu pula sebaliknya.  Artinya, semakin tinggi prestasi yang diraih maka semakin tinggi pula kenaikan imbalannya

-          Penjualan sesuai target perusahaan bonus 5% dari gaji
-          Penjualan melebihi target = kelebihan % target x gaji karyawan
Output
Penjelasan
Laporan Data Karyawan
-          Laporan data  pegawai untuk menyajikan data pegawai yang bekerja di Perusahaan
Laporan Data Suplier
-          Laporan data supplier digunakan untuk menyajikan data supplier yang disajikan dalam  bentuk ringkasan untuk satu periode (bulan) sehingga dapat dilihat dengan jelas daftar nama supplier dan alamat lengkap para supplier
Laporan Data Persediaan Barang
-          Laporan persediaan barang merupakan lembaran yang digunakan untuk mengtahui jumlah stock yang tersedia sebagai bukti tercetak stock  persediaan perusahaan
Laporan Data Penjualan
-          Dalam laporan transaksi penjualan barang dapat digunakan untuk mengetahui barang apa saja yang terjual dalam bulan tersebut dan siapa nama karyawan penjualan yang menjual barang tersebut untuk dapat mengetahui besarnya bonus nanti yang diterima oleh para karyawan penjualan berdasarkan dari jumlah omset mereka masing – masing.
Laporan Data Absen Karyawan
-          Laporan absen karyawan digunakan untuk melihat daftar absen karyawan dalam satu bulan
Laporan Gaji dan Bonus Karyawan
-          Laporan gaji dan bonus ini untuk dapat mengetahui jumlah gaji dan bonus yang akan diterima oleh karyawan. Dalam laporan ini dapat dilihat secara terperinci berapa bonus yang akan diterima oleh karyawan penjualan sesuai dengan  besarnya penjualan yang telah dilakukan oleh karyawan tersebut





PENGEMBANGAN SISTEM PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN YANG MAMPU MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN AKUNTABELITAS ANGGARAN PEMERINTAH PADA STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

PENGEMBANGAN SISTEM PENYUSUNAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN YANG MAMPU MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS DAN AKUNTABELITAS ANGGARAN PEMERINTAH
PADA STAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

A.  Latar Belakang
STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (STAIN SAS BABEL) adalah lembaga Pendidikan Tinggi Islam yang menyelenggarakan pendidikan di bawah koordinasi Kementerian Agama Republik Indonesia. Setiap tahunnya STAIN SAS BABEL menyusun rencana program dan anggaran untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan. Dalam penyusunan rencana program anggaran di STAIN SAS Babel masih manual, hal ini dapat dilihat dari mekanisme penyusunan anggaranya, dimana semua jurusan dan unit-unit yang ada di kampus STAIN SAS Babel melakukan pertemuan untuk pembahasan rencana anggaran pada awal tahun. Selanjutnya jurusan dan unit-unit membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) menggunakan aplikasi microsoft world dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan aplikasi microsoft excel. Bagian subbagian Perencanaan, Keuangan dan Akuntasi (PKA) melakukan pengkajian terhadap rencana usulan anggaran dari jurusan dan unit-unit berdasarkan standar biaya masukan (SBM) dan standar biaya lainnya pada perguruan tinggi (SBML). Hasil pengkajian tersebut diinput kedalam aplikasi RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga) dan di usulkan ke bagian Perencanaan Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Untuk menghasilkan rencana program dan anggaran yang sempurna, Subbagian PKA memerlukan beberapa kali pertemuan untuk melakukan pembahasan rencana program dan anggaran. Sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunan rencana program dan anggaran, selain itu membutuhkan biaya yang besar juga untuk membiaya kegiatan pertemuan tersebut.
Dalam pengendalian pelaksanaan anggaran pada STAIN SAS Babel juga masih menggunakan cara yang manual, yaitu jurusan dan unit-unit membuat jadwal pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun. Akan tetapi jadwal tersebut seringkali bertaberakan dengan jadwal yang disusun oleh jurusan dan unit-unit yang lain.
Sedangkan untuk pelaporan pertanggugjawaban anggaran juga masih menggunakan cara yang manual, yaitu setelah selesai suatu kegiatan dilaksanakan, jurusan dan unit-unit membuat laporan dan menjilid laporan pertanggungjawan pelaksanaan kegiatan dan diserahkan ke bagian Subbagian PKA. Akan tetapi laporan pertanggungjawaban kegiatan tersebut belum terarsip secara digital sehingga apabila arsip tersebut diminta untuk kebutuhan pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal atau dari Badan Pemeriksa Keuangan sering kali menyita waktu yang lama untuk menemukan arsip tersebut.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengembangkan suatu sistem penyusunan dan pengendalian anggaran pada STAIN SAS Babel berbasis online yang mampu meningkatkan efesiensi dan akuntabilitas dalam penyusunan anggaran pada STAIN SAS Babel.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas penulis merumuskan masalah, yaitu:
1.    Seberapa besar efektifitas biaya dan waktu menggunakan Sistem Penyusunan dan Pengendalian Anggaran Berbasis Online dalam penyusunan rencana program dan anggaran pada STAIN SAS Babel?
2.    Seberapa besar akuntabilitas rencana program dan anggaran menggunakan Sistem Penyusunan dan Pengendalian Anggaran Berbasis Online dalam penyusunan rencana program dan anggaran pada STAIN SAS Babel?



C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfataan Sistem Penyusunan dan Pengendalian Anggaran Berbasis online terhadap efektifitas dan akuntabilitas rencana program dan anggaran pada STAIN SAS Babel.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar STAIN SAS Babel membangun Sistem Penyusunan dan Pengendalian Anggaran berbasis online untuk meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas dalam penyusunan dan pengendalian rencana program dan anggaran pada STAIN SAS Babel